KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN BERPENGARUH PADA MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD GMIM II MADIDIR URE KOTA BITUNG
Main Article Content
Abstract
Seorang guru Pendidikan Agama Kristen, tidak hanya mengajarkan dan mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi yang terutama adalah mentransfer nilai-nilai dalam rangka pembentukan sikap termasuk sikap empati kepada orang lain. Oleh sebab itu sosok seorang guru adalah pribadi yang bisa dijadikan panutan, teladan dan contoh bagi anak didik. Itulah sebabnya seorang guru harus memiliki kualitas kompetensi profesionalisme guru dan kompetensi pedagogic, sebagai pembawa informasi dalam komunikasi intra personal.
Untuk menjadi seorang guru Pendidikan Agama Kristen, harus benar-benar memiliki keahlian dibidangnya. Profesionalisme atau tingkah laku, mutu, kualitas dari seorang yang professional harus dimiliki oleh guru Pendidikan Agama Kristen. Jadi sebagai guru Pendidikan Agama Kristen haruslah mampu professional dalam pengajaran dikelas, termasuk disiplin dalam hal waktu, memiliki kepribadian yang dewasa dan arif dengan siswanya, bahkan dengan semua orang dimana ia sebagai panutan yang mencerminkan kehidupan Kristus. Di dalam dirinya. Berdasarkan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif ternyata terdapat beberapa guru yang belum mengajar secara professional di kelas, sehingga memberi dampak bagi siswa, yaitu tidak memiliki minat untuk belajar karena tidak atau kurang menyenangi guru yang mengajar.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada juga sebagian guru Pendidikan Agama Kristen yang memiliki kompetensi dan profesionalisme dalam mengajar di kelas, tetapi ada juga beberapa guru Pendidikan Agama Kristen yang tidak memiliki kompetensi profesionalisme dalam mengajar dikelas. Dampak yang timbul dari keadaan guru yang tidak memiliki kompetensi profesionalisme dalam mengajar dikelas, adalah siswa-siswa yang kurang menyenangi mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen. Sebaliknya bagi guru Pendidikan Agama Kristen yang memiliki kompetensi profesionalisme dalam mengajar dikelas, memberi dampak kepada siswa-siswa, yaitu menyenangi mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen. Itulah sebabnya di perlukan kompetensi pedagogik, agar bisa memahami kondisi siswa, sehingga dapat merancang metode pembelajaran yang disenangi siswa.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini, membuktikan bahwa guru Pendidikan Agama Kristen yang memiliki kompetensi pedagogik dalam mengajat dikelas, berdampak pada minat belajar siswa akan mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen. Dengan demikian, maka mudah mentransfer nilai-nilai dalam rangka pembentukan karakter siswa