Hubungan Antara Nilai Personal Dengan Pengambilan Keputusan Kepala Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Di Kabupaten Minahasa Selatan
Main Article Content
Abstract
Pengambilan Keputusan seorang pemimpin di dunia pendidikan adalah sangat menentukan keberhasilan pengelolan lembaga pendidikan serta untuk mencapai tujuan pendidikan, yakni mendewasakan anak didik. Nilai-nilai personal yang diyakini seorang kepala sekolah dipandang sebagai faktor sangat dominan dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang seorang kepala sekolah menggambarkan bagaimana kualitas dan efektivitas implementasi kepemimpinan seorang pemimpin sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara Nilai Personal dengan Pengambilan Keputusan Kepala Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kabupaten Minahasa Selatan. Responden terdiri dari 20 kepala Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kabupaten Minahasa Selatan. Kuesioner merupakan instrumen untuk mengumpulkan data. Kajian statistik menggunakan Pearson Product Moment dengan menggunakan SPSS 20.00. Hasil perhitungan Korelasi Product Moment Pearson mengenai hubungan antara Nilai Personal Dengan Pengambilan Keputusan menghasilkan angka indeks korelasi yang positif, namun kurang kuat sebesar, 0.680. Angka indeks ini kemudian dikonsultasikan pada table harga kritik dari r Product Moment (lampiran 1), dimana harga r dalam table kritik dengan jumlah N = 20 serta derajat kepercayaan 95% adalah 0.444, maka indeks rxy hitung > dari nilai table yaitu: 0.68 < 0.444. Sedangkan jumlah sampel yang sama pada derajat kepercayaan 99% nilai r table adalah 0.561, maka indeks rxy hitung > dari nilai table yaitu: 0.680 > 0.561, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesa nol (H0) yaitu tidak ada hubungan antara nilai personal dengan pengambilan keputusan ditolak, atau dengan kata lain, bahwa nilai personal berhubungan secara positif dengan pengambilan keputusan. Sehingga penerimaan Hipotesa Alternatif (Ha) yaitu terdapat hubungan antara nilai personal dengan pengambilan keputusan. Hubungan ini bersifat positif, yakni bahwa semakin tinggi nilai personal maka semakin tinggi/kuat pula pengambilan keputusan. Dilihat dari tinggi-rendahnya hubungan, maka dipergunakan pedoman yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2005), dimana hasil rxy hitung dengan SPSS 20.00 adalah 0.680 berada dalam rentang 0.60 – 0.80 yang berarti antar nilai personal dan pengambilan keputusan mempunyai hubungan yang kuat/tinggi. Dengan kata lain, kontribusi nilai personal terhadap pengambilan keputusan adalah 68.0%, sisanya adalah berasal dari kontribusi dari faktor atau variabel lain, sebesar 32.0%