Konsep Amanat Agung Sebagai Revitalisasi Motivasi dan Tindakan Bermisi Pada Jemaat GPPS di Kota Gorontalo
Main Article Content
Abstract
Alkitab menyatakan bahwa misi Amanat Agung itu ditujukan kepada semua manusia tanpa membedakan perbedaan etnis dan latar belakang sosial. Menurut Kirk, respon terhadap Missio Dei untuk memberikan kesaksian tentang kegiatan Allah di dunia melalui pemberitaan kabar baik mengenai Yesus Kristus dalam ucapan dan tindakan. Roh Kudus memberikan kuasa bagi orang percaya menjadi saksi-saksi Kristus dalam bermisi sampai ke ujung bumi (Kis.1:8).
Namun dewasa ini, konsep Amanat Agung menjadi kabur dan terbaikan oleh beberapa fenomena, diantaranya adanya perspektif yang sempit tentang Amanat Agung. Dalam hal ini jemaat belum memahami Amanat Agung dengan benar atau utuh, sehingga tidak dapat memaknainya sebagai sesuatu yang vital atau sangat penting dalam bermisi. Beberapa orang Kristen sama sekali tidak memikirkan Amanat Agung, tidak pernah membicarakan dan menolak secara pasif. Pernyataan Lisman Komaladi bahwa Amanat Agung dalam Matius 28:18-20 terkadang dimengerti secara parsial dan menimbulkan ketidakseimbangan dalam cara memandang perintah Allah serta miskonsepsi dalam penerapannya. Observasi awal yang dilakukan oleh peneliti kepada sepuluh anggota jemaat GPPS dengan pertanyaan mengenai Amanat Agung atau misi Allah. Ada lima jemaat sama sekali tidak mengerti Amanat Agung, dan tiga jemaat memahami sebagai sebuah perintah saja, sedangkan dua jemaat mengerti secara parsial atau kurang lengkap mengenai Amanat Agung.